Minggu, 13 November 2011

Digital Music

Pada era ini musik sudah cukup terkenal dan tidak bisa dipisahkan dari segi kehidupan.Pada postingan kali ini saya akan membahasas dari cara produksi hingga bagaimana kita mengkomsumsi musik tersebut.
            Cara memproduksi musik ada 2 macam, yaitu dengan analog dan digital.
1.Analog
Selain suara manusia (yang mampu menirukan berbagai macam instrumen musik), penemuan phonograph dan tape recorder juga membawa pengaruh penting dalam memproduksi musik. Hal ini disebabkan karena keduanya, selain bisa memutar musik, juga mampu merekam musik. Dari sinilah proses merekam dimulai kemudian berkembang hingga kini.
Deskripsi sederhana merekam secara Analog adalah rekaman sebuah instrumen yang suara aslinya diubah menjadi sinyal listrik, kemudian direkam oleh alat perekamnya (phonograph atau tape recorder).
            Pada era sebelumnya kita hanya bisa mendengar musik secara langsung, baik band ataupun orkestra.Alat perekam ini tidak bisa merekam track by track yang pada akhirnya membuat para pemain musik harus mahir memainkan musik  supaya tidak banyak terjadi pengulangan.Hal ini disebabkan oleh mahalnya biaya studio rekaman.
Atas nama penghematan biaya, para pemusik pun dituntut untuk bisa one take. Soalnya pengulangan  take, selain membuat biaya membengkak juga akan merusak mood, emosi serta dinamika lagu yang sedang direkam. Belum lagi, jika ada permasalahan-permasalahan yang datang dari pihak luar lalu mengganggu take dengan kebocoran “suara-suara  yang tak diundang”.
Setelah ditemukannya perekam multi track, rekaman mulai bisa dilakukan secara track by track dan tidak harus live. Perekaman instrumen bisa dilakukan terpisah & tidak lagi harus dilakukan dalam waktu bersamaan. Teknologi ini pun memudahkan kita untuk mengulang dan menambal sulam karya yang direkam.
Dampak lainnya, adalah teknologi ini memberi jalan kepada para pemusik yang tidak terlalu apik dan mahir dalam hal teknis untuk mulai merekam karyanya. Perbedaan antara penampilan live dan apa yang kita dengar di piringan hitam dan kaset mulai terjadi di masa ini.

2.Digital
Teknologi ini terbangun secara bertahap dimulai dari ditemukannya -pulse code modulation pada tahun 1937- yang terus menerus berkembang sampai sekarang. Secara sederhana, cara kerja teknologi digital adalah menampilkan ulang (represent) sinyal analog menjadi sinyal digital. Lalu, sinyal analog diubah menjadi data dengan cara memberikan nomor biner (angka 0 dan 1) terhadapnya. Sinyal digital pun juga mudah untuk digandakan dan dibaca ulang.
Kombinasi antara penemuan multi track (analog) lalu disempurnakan dengan computer recording (digital) inilah yang menyebabkan kita sekarang bisa rekaman di kamar pribadi (home recording). Apalagi proses rekamannya jadi jauh lebih mudah dan murah. Cara pengoperasian software-nya pun bisa dibilang ramah untuk  pemula. Kapasitas track-nya juga banyak memberikan keleluasaan dalam mengaransemen lagu.
Keunggulan lainnya, duplikasi data bisa sekehendak hati. Belum lagi beragam macam efek untuk meng-aransemen, mixing dan bahkan mastering agar bisa menghasilkan karya yang mendekati kualitas musik hasil olahan studio analog kelas dunia.
Di Indonesia, booming penggunaan software multi track mulai terjadi di akhir tahun 90-an. Garage Band, Cakewalk dan Fruity Loops jadi awalan sebelum lalu beralih ke software yang lebih pro seperti Logic, Nuendo ataupun Pro tools. Bertebarannya karya musisi Indonesia di jejaring sosial myspace.com maupun soundcloud.com menjadi bukti bahwa home recording membawa pengaruh positif bagi pertumbuhan musik di Indonesia.
DAT (Digital Audio Tape)
Digital Audio Tape merupakan rekaman digital yang memakai pita magnetik, tapi sayang waktu kemunculannya dipasaran luas kedahuluan rekaman digital pada kepingan CD, sehingga tidak banyak dikenal orang, hanya dari kalangan tertentu saja yang memiliki, hal ini pada masa itu waktu peralihan dari rekaman analog ke rekaman digital pihak produsen DAT kurang berani melempar ke pasaran luas karena perekaman digital jika di-copy hasilnya akan persis sama dengan yang asli yaitu distorsi suara tidak terdeteksi. Sedang pihak dari rekaman CD berani spekulasi untuk memproduksi rekaman diatas kepingan CD untuk dipasarkan secara luas.
CD, VCD, DVD diputar dengan CD player, discman
CD dibuat dengan cara perekaman sinyal yang berbeda dari generasi perekaman sebelumnya, perekaman pada piringan hitam dan perekaman pita magnetik bentuk perekamannya berupa sinyal analog, sedangkan perekaman dipermukaan kepingan CD berupa sinyal digital yaitu pengkodean sinyal 0 dan sinyal 1, hal ini dalam usaha untuk merampingkan media penyimpanan musik dengan memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan.
Pada November 1984, dua tahun setelah CD diproduksi secara massal, Sony mengeluarkan Discman sebagai media pemutar portable. Musik dalam format CD, VCD maupun DVD memiliki kualitas suara yang lebih baik tetapi tetap mengalami gangguan jika disc tersebut tergores, berdebu ataupun rusak.
Musik Digital diputar dengan berbagai format
Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :
  • MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.
  • WAV
WAV merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.
  • AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.
  • WMA
Format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.
  • Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.
Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.



  • Real Audio
Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.
  • MIDI
Format audio satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan oleh synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.
            Dan untuk menikmati musik yang telah jadi kita bisa melakukan streaming, radio satelit maupun media player seperti winamp, aimp, A4 dan lain-lain.

Referensi
  1. Jollie edisi Januari 2008
  2. Mirabito, M.A.M., & Morgenstern, B.L (2004). New Communication Technology : Application, Policy, and Impact, fifth edition UK : Focal Press
  3. Tabloid TrenDigital No. 24 Tahun II