Jumat, 08 Maret 2013

Tuhan Memberi-Ku Kejutan

          
Pada hakikatnya semua manusia memiliki agama, namun pada postingan kali ini saya tidak berbicara secara mendalam apa itu agama dan agama apa yang anda punya. Tapi tepatnya di sini memberikan sedikit kesaksian mengenai pengalaman saya di masa kuliah. Cerita ini mungkin akan mengubah pandangan anda terhadap agama anda sendiri. Banyak orang di luar sana maupun saya secara pribadi menyembah sesuatu yang tidak terlihat atau bahkan tidak pernah melihat yang kita sebut sebagai Tuhan kita. Namun seberapa besar kepercayaan kita terhadap Tuhan kita hal itulah yang menentukan realita kehidupan kita. Dulu pada saya akan beranjak dewasa, saya pernah berpikir bahwa, kenapa orang-orang begitu suka ke tempat ibadah dan meminta pertolongan padahal disana justru tidak mendapatkan apa-apa bahkan mengeluarkan dana. Apakah ini bunga atau bagian kehidupan yang memang harus dijalani? Tapi setelah itu saya berpikir ulang dan bertanya kepada diri saya sendiri apakah sampai segitu bodohnya semua orang mau menyembah disana?(gereja,masjid,pura ataupun tempat sembayang lainnya). Dan apakah orang lain yang lebih pintar darisana tidak pernah berpikir seperti saya? Semua terjawab dikala seorang Dosen yang notabene nya bukan seorang dosen agama tapi justru dari bidang Exacta yang mengatakan pelajaran yang anda dapat selama ini membutuhkan pembuktian terlebih dahulu sehingga orang bisa percaya tetapi kalau Agama anda harus terlebih dahulu percaya dengan sepenuh hati baru anda dapat yang anda percayai.
Terlepas dari itu semua saya semakin percaya akan kebenarannya dan  selalu menyembah dan memohon kepadanya dengan tulus. Dan yang saya dapat ternyata luar biasa atau bahkan di luar pemikiran saya. Kisah nyata yang saya akan bagikan adalah seperti ini.
Duduk di akhir semester lima saya memutuskan untuk ikut kembali mengambil asisten, dimanapun posisinya. Setelah saya menyerahkan berkas saya ke beberapa lab, saya tepatnya di akhir bulan Februari dipanggil untuk mengikuti wawancara dan saya selalu berdoa supaya kelak nanti saya bisa diterima dan hasilnya belum juga terlihat atau tidak masuk tetapi saya selalu berdoa supaya di lab yang lain saya bisa masuk. Dan di akhir bulan februari saya juga mendapat SMS yang meminta saya mengikuti brefing di lab tempat saya melamar tetapi pada saat itu saya tidak bisa dikarenakan sedang mengikuti workshop, sayapun memberitahukan hal tersebut kepada yang mengirim pesan dan saya mendapat balasan berikutnya "GPP nanti kalo anda info lebih lanjut saya kasih tw".  Saya masih menaruh harapan untuk kali ini saya bisa ikut seleksi nantinya, dan tiba pada saatnya saya dikirim SMS kembali yang menyatakan saya ikut seleksi dan pada saat akan mengikuti seleksi saya benar-benar tidak siap karena test yang diberikan kepada saya belum pernah saya pelajari, namun saya tetap berpikir optimis bahwa akan dilancarkan, di pagi keesokan harinya saya bangun pagi dan langsung belajar materi yang akan ditest namun saya sempat pesimis dan akan memutuskan untuk tidak mengikuti seleksi. Takut dengan keputusan saya, saya memberitahukan masalahnya kepada paman saya yang selalu memotivasi dan beliau menghubungi saya dan mengatakan untuk tetap mengikuti tahap seleksi walaupun saya benar-benar tidak siap. Beliau mengatakan bahwa kelulusan tidak yang terpenting tetapi proses yang kamu butuh mencapai keberhasilan yang akan memberikan mu referensi untuk lebih siap lagi.Sebelum berangkat testing saya berdoa di hari ulang tahun saya, saya mendapatkan kejutan dari Tuhan yaitu dengan kelulusan nanti. Saya pada siang harinya mengikuti test dan hasilnya menurut saya jauh dari kata baik sehingga ketika panitia penerimaan asisten memberitahukan test yang kedua yaitu tutorial dan wawancara saya semakin tidak percaya diri. Tetapi di samping itu saya berpikir untuk tetap mengikuti test hingga akhir supaya saya bisa tahu apa hasilnya nanti.  Berbekal dengan IPK *.43 saya kembali mengikuti test dan setelah saya mengikuti test. Keesokan harinya tepatnya 3 Maret 2013 saya di SMS teman saya bahwa dia diterima masuk, dan saya tidak menerima SMS kelulusan saya. Semakin larut malam saya menunggu dan berdoa kepada Tuhan supaya diberi jawaban atas semua ini. Dan setelah itu saya baru mendapatkan SMS yang menyatakan saya diterima dan saya tidak bisa menggambarkan kesenangan yang saya dapat pada saat itu.
          Melalui kesaksian ini saya mengajak para pembaca untuk lebih teguh dan sabar untuk menunggu jawaban dari doa anda selama ini yang mungkin saking lamanya anda geram dan pasrah akan segalanya. Ingatlah bahwa Tuhan cuma satu untuk melayani jutaan umat manusia, jadi anda harus lebih bersabar dan tetap optimis akan segalanya.

Tidak ada komentar: